DESA DLINGO IKUTI KONGGRES FPRB KAB. BANTUL


 



Dlingo - FPRB (Forum Pengurangan Resiko Bencana) Kab. Bantul menyelenggarakan konggres perdana di Parasamya di buka Ibu Bupati Bantul pada hari Ahad/26 April 2015. Kegiatan ini juga dihadiri Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNBP Ir. Wisnu Wijaya, M.Sc. Kegiatan ini diikuti oleh 75 ketua FPRB desa dan Lurah Desa se kab. Bantul.
Dalam kegiatan tersebut melahirkan 4 petisi :
1. Agar segera dibentuk FPRB ditingkat Desa yang sah secara hukum.
2. Adanyan alokasi Dana Desa untuk kegiatan pengurangan resiko bencana tingkat Desa
3. Keterlibatan orang yang berkebutuhan khusus dalam kegiatan pengurangan resiko bencana
4. Kegiatan FPRB mendukung terselenggaranya pembangunan desa.
Sementara itu Lurah Dlingo yang hadir bersama Ketua Karang Taruna Desa Dlingo mengakui bahwa di Desa Dlingo belum terbentuk namun telah diagendakan pembentukan dan rencana kerjanya di tahun 2015 ini. sehingga diharapkan nanti segala macam kegiatan kebencanaan di Desa Dlingo dapat di jadikan program Desa Menuju Desa Tanggap Bencana..

Bupati Bantul Buka Konggres Forum Pengurangan Risiko Bencana

Bupati Bantul Buka Konggres Forum Pengurangan Risiko BencanaBantul – Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Bantul menyelenggarakan konggres FPRB, di Aula Gedung Induk Komplek Parasamya Kantor Bupati Bantul, Minggu (26/4/2015). Acara ini diikuti oleh seluruh FPRB baik dari tingkat Kecamatan maupun Desa se-Kabupaten Bantul. Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Bupati Bantul, hadir dalam kegiatan ini, Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bantul serta Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul.
Dalam pembukaan konggres FPRB, Bupati Bantul Hj. Sri Surya Widati memaparkan, Kabupaten Bantul merupakan daerah yang memiliki potensi ancaman bencana, dengan kondisi tersebut, hendaknya aparatur sipil negara dan masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan. Paradigma penanganan bencana perlu dirubah, dari responsif menjadi preventif. Untuk upaya pengurangan risiko bencana, perlu dipikirkan, bagaimana mengintegrasikan antara penanggulangan bencana dengan pembangunan yang dilakukan, paparnya.
Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB Ir. Bernardus Wisnu Widjaja, M.Sc menjelaskan, Bantul hendaknya belajar dari pengalaman bencana yang terjadi, pengalaman ini tentunya dapat membangkitkan kesadaran dan kesiapsiagaan, dengan memahami risiko, bencana dapat dicegah atau paling tidak dapat dikurangi dampaknya. Mari rubah paradigma penanggulangan bencana, dari menganggap Indonesia sebagai supermarket bencana menjadi laboratorium bencana dan nantinya menjadi pusat pengetahuan bencana, jelasnya.
FPRB Kabupaten Bantul menghasilkan empat point petisi dalam konggres ini : mendorong terbentukknya FPRB di tingkat desa yang sah secara hukum, adanya alokasi dana desa untuk kegiatan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di tingkat desa, keterlibatan orang yang berkebutuhan khusus dalam kegiatan prb dan mendukung terselenggaranya pembangunan desa. (Aka)
Sumber : http://bpbd.bantulkab.go.id/bupati-bantul-buka-konggres-forum-pengurangan-risiko-bencana/

IKLAN LAYANAN MASYARAKAT

IKLAN LAYANAN MASYARAKAT

IKLAN LAYANAN MASYARAKAT

IKLAN LAYANAN MASYARAKAT

IKLAN LAYANAN MASYARAKAT

IKLAN LAYANAN MASYARAKAT

IKLAN LAYANAN MASYARAKAT

IKLAN LAYANAN MASYARAKAT

IKLAN LAYANAN MASYARAKAT

IKLAN LAYANAN MASYARAKAT