BERITA HONORER K2 DI KABUPATEN BANTUL : PENYERAHAN SK CPNS TANGGAL 30 DESEMBER 2014

Berita menggembirakan datang menghampiri kepada Tenaga Honorer K2 yang telah lulus tes penerimaan CPNS jalur Honorer K2 yang dilaksanakan pada Bulan November 2013. Berita tersebut adalah akan diserahkannya Surat Keputusan Bupati Bantul tentang Pengangkatan CPNS Tahun Anggaran 2013 dan 2014 dari jalur Honorer K2 pada tanggal 30 Desember 2014. Undangan pengambilan SK CPNS dapat diambil di  UPTmasing-masing kecamatan pada hari Jumat, 26 Desember 2014.
SK diserahkan setelah Tim Verifikasi telah selesai melaksanakan tugasnya dan melaporkannya kepada Bupati Bantul. Kepada sebagian rekan kita yang selama ini telah berkiprah di Karang Taruna disamping tugas utama pengabdiannya sebagai honorer k2 dimana pada Desember ini akan mendapatkan SK CPNS kami selalu mendoakan agar bisa meningkatkan perannya terhadap pembangunan bangsa dan Negara Indonesia.

RADIO KOMUNITAS ANAK MUDA DESA DLINGO : SANDIGITA FM 107.7 MHZ

Dlingo-Giriloji(12/2014). Dalam 2 minggu ini Kolaborasi antara Sandigita IT dan Karang  Taruna Desa Dlingo melakukan uji coba siaran radio komunitas. Radio diberi nama SANDIGITA FM mengudara di gelombang 107.7 MHz. Bagi semua kawula muda maupun khalayak umum dapat berperan aktif memberikan laporan tentang kondisi pancaran kami dapat diterima di tempat anda melalui SMS ke no hp : 087882500013. dapat juga mengirimkan permintaan lagu-lagu. Untuk info lebih silahkan datang ke sekretariat kami di Komplek Balai Desa Dlingo, Bantul.

PELANTIKAN 3 ORANG STAFF ADMINISTRASI DESA DLINGO


Foto pelantikan staff Desa Dlingo

Dlingo-Giriloji (23/12/2014) Lurah Desa Dlingo akan melantik kembali 3 orang staff administrasi yaitu Mas Rozaq, Mbak Annisa, dan Mbak Lina. Ketiganya masih sangat muda usianya, hal ini mempresentasikan bahwa kemampuan pemuda sangat penting dalam pembangunan desa. Sebagai bagian dari pemuda, Karang Taruna Desa Dlingo mengucapkan selamat bertugas dan selalu berharap dengan pelantikan ini menjadi momen untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat Desa Dlingo. Mereka diangkat menjadi staff desa setelah menjalani tes yang dilaksanakan oleh Tim Penerimaan Staff Desa Dlingo.

AKSI DI HARI IBU :


DLINGO..22/12/14..SELAMAT HARI IBU..maturnuwun MBOK tagline yang di gaungkan dalam Pekan Gizi Nusantara kerjasama dengan Baznas Yogyakarta, Pemerintah Desa Dlingo dan KKN UMY di Balai Desa Dlingo, Senin 22 Desember bersamaan dengan Hari Ibu.
Dalam Kegiatan tersebut dilakukan berbagai kegiatan yakni pengobatan gratis dan pembagian paket gizi dari Baznas Yogyakarta. Dalam sambutannya Ketua Rombongan Baznas Bapak Rio menyampaikan program ini merupakan program rutin yang dilakukan oleh Baznas selaiin Indor di Rumah Sehat Baznas Jl. Imogiri Barat km 7.5 juga out dor semacam ini.
Dirumah Sehat baznas menyelenggarakan berbagai layanan kesehatan gratis untuk dhuafa. demikian ungkap dr. Tria Kepala Rumah Sehat. Sementara lurah Dlingo menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai langkah desa untuk membangkitkan rasa kepedulian warga terhadap gizi dan kesehatan. Beliau berharap kegiatan ini dapat berkesinambungan dan integral..amin(BW)
Ditulis Oleh :Administrator

DLINGO 21/12/14.. Dalam rangka meningkatkan minat baca di desa Dlingo, Pemerintah Desa Dlingo bekerjasama dengan Perpusdes Sendang Kamulyan Desa Dlingo didukung oleh KKN UMY di Desa Dlingo tahun 2014, menyelenggarakan berbagai lomba untuk sekolah-sekolah di Desa Dlingo :
1. lomba mewarnai PAUD
2. Lomba mewarnai TK
3. Lomba baca puisi SD
4. Lomba Retell Cerita utk SMP
5. Lomba Pidato bahasa Jawa SMA
dan dipentaskan berbagaai keunggulan disetiap sekolah-sekolahnya. ada tari dari SD Pakis, Hadroh dari MI Al Huda Kebosungu dan senam dari TK Pertiwi 44.
Dalam harapannya Lurah Desa Dlingo mengajak untuk pihak sekolah bersinergis untuk meningkatkan kualitas SDM Warga Dlingo.

TERIMAKASIH IBU : SEJARAH HARI IBU DI INDONESIA

Sejarah Peringatan Hari Ibu di Indonesia

Senin,  22 Desember 2014  −  17:02 WIB
Sejarah Peringatan Hari Ibu di Indonesia
Peringatan Hari Ibu pada 22 Desember secara nasional dilakukan setelah Presiden Soekarno menetapkannya melalui Dekrit Presiden No316 tahun 1959. Ilustrasi. (Ist)
Hari Ibu yang jatuh setiap tanggal 22 Desember diperingati oleh sebagian masyarakat Indonesia. Ada yang memperingatinya dengan menggelar berbagai kegiatan dari mulai aksi teatrikal maupun seremonial hingga acara hiburan.

Peringatan Hari Ibu di Indonesia diawali dari berkumpulnya para tokoh pergerakan kaum perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera dengan mengadakan Kongres Perempuan Indonesia I  pada  22-25 Desember 1928, di Gedung Mandala Bhakti Wanitatama Jalan Adisucipto, Kota Yogyakarta.

Gedung Mandala Bhakti Wanitatama di Jalan Adisucipto, Yogyakarta ini menjadi saksi sejarah berkumpulnya 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera.

Salah satu agenda pokoknya adalah menggabungkan organisasi-organisasi perempuan Indonesia dalam sebuah federasi tanpa sama sekali membedakan latar belakang politik, suku, status sosial dan bahkan agama.

Kemudian para pejuang perempuan tersebut berkumpul untuk menyatukan pikiran dan semangat untuk berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib kaum perempuan.

Para feminis ini menggarap berbagai isu tentang persatuan perempuan Nusantara, pelibatan perempuan dalam perjuangan melawan kemerdekaan, pelibatan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa, perdagangan anak-anak dan kaum perempuan.

Tak hanya itu, masalah perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita, pernikahan usia dini bagi perempuan, dan masih banyak lagi, juga dibahas dalam kongres itu.

Soekarno yang saat itu adalah salah satu tokoh pergerakan nasional juga menyempatkan diri datang dalam Kongres Perempuan Indonesia I tersebut. Bahkan Bung Karno menyampaikan pidatonya sebagai salah satu tokoh pergerakan nasional. 

”Berbahagialah kongres kaum ibu; diadakan pada suatu waktu, di mana masih ada sahadja kaum bapak Indonesia jang mengira, bahwa perdjoangan mengedjar keselamatan nasional bisa djuga lekas berhasil zonder sokongannja kaum ibu; oleh karena dari pada kaum bapak masih banyak jang kurang pengetahuan akan harganja sokongan kaum ibu itu; kita tidak sahadja gembira hati akan kongres itu oleh karena kaum bapak belum insyaf akan keharusan kenaikan deradjat kaum ibu,- kita gembira ialah teristimewa djuga oleh karena di kalangan kaum ibu sendiri belum banjak jang mengetahui atau mendjadikan kewajibannja ikut menjeburkan diri di dalam perdjoangan bangsa, dan belum banjak jang berkehendak akan kenaikan deradjat itu.” (Soekarno, Kongres Kaum Ibu, 1928).
Salah satu hasil dari Kongres Perempuan Indonesia I tersebut adalah membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani).

Kemudian baru pada Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938, diputuskan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu.

Namun peringatannya hanya dilakukan oleh sekelompok kaum feminis dan anggota Kowani karena Indonesia saat itu belum merdeka.

Peringatan secara nasional untuk Hari Ibu baru dilakukan setelah Presiden Soekarno menetapkan tanggal 22 Desember ini sebagai Hari Ibu melalui Dekrit Presiden No316 tahun 1959.

Pengeluaran dekrit mengenai Hari Ibu tersebut berdasarkan waktu pelaksanaan Kongres Kongres Perempuan Indonesia I di Yogyakarta.

Keputusan tersebut dikeluarkan Soekarno untuk mengenang jasa para pahlawan wanita seperti RA Kartini, Martha Christina Tiahahu, Cut Nyak Meutia, Maria Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Ahmad Dahlan, Rasuna Said, dll. Sehingga dengan begitu Hari Ibu dirayakan secara nasional hingga saat ini.


Sumber : wikipedia dan diolah dari berbagai sumber

KOORDINASI LEMBAGA DESA DLINGO DAN SOSIALISASI KAMTIBMAS


DLINGO..15/15/14..Kambtimas harus dijaga demi keamanan, ketertiban dan kenyamanan suasana kehidupan kita. Harus dimulai dari diri sendiri dan lingkungannya. Demikian yang disampaikan B Muryanto Kasat Binmas Polres Bantul dalam pengarahannya di sosialisasi kamtibmas di Desa Dlingo yang dihadiri oleh Pamong Desa, BPD, LPMD, karang taruna, Sandigita dan PKK serta RT di desa Dlingo.
Penyakit masyarakat (PEKAT) seperti MO 5 masih sering dijumpai disekitarkita. Untuk itu kita harus melakukan langkah-langkah pencegahan dengan menjaga kondusivitas dan keguyuban masyarakat.
Sementara itu Lurah Dlingo menyampaikan melalui kelembagaan desa diharapkan program-program pemerintah dapat berjalan dengan baik. dan suasana yang nyaman dan aman menjadikan lancarnya seluruh program desa
Ditulis Oleh :Administrator

IKLAN LAYANAN MASYARAKAT

IKLAN LAYANAN MASYARAKAT

IKLAN LAYANAN MASYARAKAT

IKLAN LAYANAN MASYARAKAT

IKLAN LAYANAN MASYARAKAT

IKLAN LAYANAN MASYARAKAT

IKLAN LAYANAN MASYARAKAT

IKLAN LAYANAN MASYARAKAT

IKLAN LAYANAN MASYARAKAT

IKLAN LAYANAN MASYARAKAT