JADWAL KEGIATAN PENGISIAN LOWONGAN PAMONG DESA DLINGO TAHUN 2016
JADWAL KEGIATAN PENGISIAN PAMONG DESA
DESA DLINGO, KECAMATAN DLINGO, KABUPATEN BANTUL
TAHUN 2016
FORMASI JABATAN : 1 ORANG SEKERTARIS DESA DAN 1 ORANG KEPALA URUSAN TATA USAHA UMUM
NO |
TANGGAL |
WAKTU |
KEGIATAN |
KETERANGAN |
1 |
3 – 7 Oktober 2016 |
6 hari |
- Pembentukan Panitia Pengisian Lowongan Pamong Desa
|
- Penyusunan Rencana dan Biaya Kegiatan pengisian lowongan pamong desa - Pembuatan tata tertib pengisian lowongan pamong desa - Menetapkan jadwal proses pencalonan |
2 |
8- 15 Oktober 2016 |
7 hari |
- Sosialisasi tentang lowongan pamong desa dan mekasnisme pengisian lowongan pamong desa |
- Menempelkan pengumuman lowongan pamong desa di tiap pedukuhan - Sosialisasi di Balai Desa Dlingo |
3 |
16-21 Oktober 2016 |
7 hari |
- Pendaftaran Calon Pamong Desa |
- Menyerahkan surat lamaran dengan di lampiri persyaratan administrasi - Panitia menerima dan meneliti berkas persyaratan administrasi calon pamong desa - Jika belum lengkap panitia mengembalikan berkas untuk di dilengkapi paling lambat sampai berakhirnya batas waktu pendaftaran |
4 |
22-28 Oktober 2016 |
6 hari |
Perpanjangan pendaftaran Calon Pamong Desa |
Apabila jumlah calon kurang dari 2 orang, pendaftaran diperpanjang 6 hari. |
5 |
28 Oktober 2016 |
1 hari |
Penetapan dan pengumuman Calon yang berhak mengikuti ujian seleksi |
Calon Pamong Desa yang telah ditetapkan apabila mundur dikenai denda sebesar Rp 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah) |
6 |
29-31 Oktober 2016 |
3 hari |
Cek lapangan Penilaian ujian seleksi |
Penilaian hasil ujian seleksi, penetapan nilai dan rangking hail ujian seleksi |
7 |
1 November 2016 |
1 hari |
Penyampaian laporan dan permohonan rekomendasi kepada Camat Dlingo |
Panitia membuat Berita Acara Hasil Ujian Seleksi dan dilaporkan kepada lurah Desa kemudian dimohonkan konsultasi kepada Camat untuk mendapatkan rekomendasi |
8 |
2-9 November 2016 |
7 hari |
Penyampaian hasil rekomendasi dari Camat ke Desa |
|
9 |
10 November 2016 |
1 hari |
Pengumuman hasil ujian seleksi |
Diumumkan di papan pengumuman kantor desa |
10 |
14-17 November 2016 |
1 hari paling lama 3 hari |
Penyampaian permohoan penetapan calon yang berhak diangkat |
|
11 |
14-17 November 2016 |
3 hari paling lama 7 hari |
Penetapan calon yang berhak diangkat |
|
12 |
17-21 November 2016 |
7 hari |
Persiapan Pelantikan Pamong Desa |
Penerbitan SK dan disertai berkas-berkas pengangkatan pamong desa |
13 |
23 November 2016 |
1 hari |
Pelantikan Pamong Desa |
Pamong Desa dilantik oleh Lurah desa |
Catatan :
- Penetapan jadual sesuai dengan tugas panitia sesuai pasal 4 ayat (1) huruf c Peraturan Daerah Kab. Bantul Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pamong Desa)
- Hari adalah hari kerja.
MALAM TIRAKATAN 17-AN : KARANG TARUNA DESADLINGO MENYERAHKAN PIALA DAN HADIAH LOMBA BOLA VOLI
Empat perwakilan Tim Bola Voli menerima pila dan hadiah Lomba Bola Voli Karang Taruna Desa Dlingo Cup Tahun 2016. Urutan pemenang juara 1,2,3,dan 4 adalah Pakis 2, Dlingo 1, Pakis 1, dan Pokoh. Penyerahan dilakukan bersamaan dalam rangkaian Tirakatan malam 17-an di Lapangan Dlingo (16/8/2016).
Pada kesempatan ini Bahrun Wardoyo, Lurah Dlingo menyampaikan perlunya peranan maksimal dari pemuda dalam pembangunan masyarakat, dan untuk mewujudkannya dalam program pemerintahannya pemuda merupakan sasaran utama untuk ditingkatkan kemampuannya sehingga menjadi pemuda yang tangguh dan berkualitas. " pemuda akan kami latih dan kami harapkan juga dapat melaksanakan kegiatan kemasyarakat lainnya, sehingga menjadi pemuda tangguh dan berkualitas" tutur beliau.
Hadir pada kesempatan ini Bapak Suharwanto dari Komisi C DPRD Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang menyampaikan perlunya kemandirian perekonomian masyarakat Desa Dlingo dan mampu menunjukkan jati dirinya sebagai warga Dlingo.
Hadir pula Camat Dlingo yang diwakili Sekcam dlingo Bapak bangun Rahina serta anggota Lembaga Kemasyarakatan Desa Dlingo, Tokoh masyarakat lainnya. (es)
PEMBUKAAN TURNAMEN BOLA VOLI KARANG TARUNA DESA DLINGO CUP TAHUN 2016
Author : Edi Susanta
Pembukaan turnamen bola volly Karang Taruna Desa Dlingo Cup Tahun 2016 dilaksanakan mulai hari ini (1/8) dan dibuka oleh Lurah Desa Dlingo, Bahrun Wardoyo. Dihadiri oleh Babinkamtibmas dari Polsek Dlingo, Dukuh-dukuh Se-Desa Dlingo, Perwakilan Tim Peserta, Perangkat Desa Dlingo, Linmas Desa Dlingo Tokoh Masyarakat lainnya dan para penonton dari berbagai daerah disekitar Dlingo.
Panitia Pelaksana Suriyanto mengatakan,"Turnamen Bola Voli ini diadakan menggunakan sistem gugur dan diikuti oleh 10 tim meakili masing-masing dusun di Desa Dlingo.Turnamen ini menggunakan aturan dari PBVSI, serta menggunakan aturan teknikal metting panitia pelaksana dengan KONI Tujuannya adalah untuk menjaring bibit muda berbakat dalam olah raga voli dan untuk mempererat kerjasama antara karang taruna desa dengan unit dusun. Diselenggarakan dengan menggunakan dana ADD Tahun 2016 dengan total anggaran sekitar 14 juta rupiah.
Lurah Desa Dlingo dalam sambutan pembukaan, mengatakan,"melalui kegiatan ini kita harapkan akan menumbuhkan semangat berolahraga agar masyarakat sehat serta dapat mencapai prestasi. Kedepan kami akan menilai potensi dari masing-masing individu pemain dan akan kami laksanakan pembinaan untuk mengembangkan bakat mereka," katanya.
Turnamen perdana hari ini (1/8), berlaga tim dari Pakis 2 melawan Pokoh 2 yang dimenangkan oleh Tim Pakis 2 dengan skor 3-0. Pada babak selanjutnya Tim Kebosungu 1 melawan Pakis 1 yang dimenangkan oleh Pakis 1 dengan skor 0-3.
Selama pertandingan akan diamankan oleh jajaran Linmas Desa Dlingo(es)
DIPORATNA MUDA JUARA 1, KARANG TARUNA DESA DLINGO PERINGKAT 2
IKUTI UPACARA, BAWA PULANG GELAR JUARA
KARANG TARUNA DESA DLINGO MENGIKUTI PELATIHAN COREL DRAW DI PERPUSDA BANTUL :
Yuk ........DOWNLOAD TUTORIAL COREL DRAW X5
Dalam usaha untuk menambah pengetahun Karang Taruna Desa Dlingo akan mengikuti Pelatihan Corel Draw X5 di Perpusakaan Daerah Kabupaten Bantul pada tanggal 25 Mei 2016 Bagi teman-teman Karang Taruna yang ingin mempelajari Corel Draw untuk mendesain bermacam macam produk bergambar silakan download disini
PERPUSTAKAAN DESA DLINGO BERSINERGI DENGAN KARANG TARUNA DESA DLINGO
Perpusda Bantul Di Taman Gabusan TVRI Yogyakarta
Taman Gabusan edisi 17 Mei 2016 mengambil tema “Peningkatan Minat Baca Untuk Wujudkan Bantul Gemar Membaca. Edisi kali ini bertepatan dengan Hari Buku Nasional dan menghadirkan tiga orang narasumber yaitu : Kepala Kantor Perpustakaan Umum Kabupaten Bantul, Priyo Harwijayanto, S.Si. M.Si; Kepala Bidang Pengembangan dan Layanan BPAD DIY, Drs. Bambang Budi Sulistya, M.M,; dan Pengelola Perpustakaan Desa Dlingo, Nurul Mufid.
Perpustakaan Umum Kabupaten Bantul dalam melayani masyarakat Bantul telah berupaya semaksimal mungkin menyediakan buku-buku yang sesuai dengan kebutuhan. Setiap tahun buku selalu ditambah dengan berbagai ragam dan jenisnya, termasuk koleksi bahasa asing. Hal inilah yang menyebabkan kunjungan masyarakat ke Perpustakaan Umum Kabupaten Bantul terus meningkat dari waktu ke waktu. Selain itu sarana dan fasilitas senantiasa diperbarui sehingga pengunjung merasa nyaman berada di perpustakaan. Demikian diungkapkan Kepala Perpustakaan Umum Kabupaten Bantul dalam kesempatan pertama.
Sementara Bambang Budi Sulistya menyampaikan bahwa indeks minat baca di Indonesia menurut data UNESCO hanya 0,001. Itu berarti dari setiap seribu orang Indonesia yang punya minat membaca hanya satu orang, sedangkan indeks minat baca di DIY 0,049. DIY merupakan daerah dengan tingkat minat baca tertinggi se-Indonesia. Peningkatan minat baca harus terus dilakukan, diantaranya dengan melakukan berbagai kegiatan seperti mendongeng (story telling), lomba bercerita, maupun kegiatan lain yang terkait dengan buku dan membaca. Di samping itu sarana, prasarana dan kenyamanan ruang perpustakaan juga perlu ditingkatkan.
Dalam kaitannya dengan perpustakaan desa, Nurul Mufid mengatakan bahwa untuk mengelola perpustakaan desa diperlukan kesungguhan baik dalam hal pembiayaan, SDM maupun kegiatannya. Untuk itu Pemerintah Desa Dlingo telah menganggarkan perpustakaannya setiap tahun. Dana yang dialokasikan berasal dari APBDesa. Dana tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan perpustakaan, honor pengelola, dan pembelian buku baru. Layanan internet melalui wi-fi pun bisa diakses masyarakat 24 jam secara gratis. Perpustakaan Desa Dlingo didukung oleh karang taruna sehingga kegiatannya berjalan dengan baik.(Muf)
SUMBER : PERPUSDA BANTUL
Download Naskah Pidato Sambutan Menkominfo pada Upacara Bendera Peringatan Harkitnas 2016
Download Naskah Pidato Sambutan Menkominfo pada upacara Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2016
Banyak kegiatan yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia dalam rangka memperingati Harkitnas ke-108 Tahun 2016, salah satunya adalah upacara bendera peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2016 di instansi-instansi dinas tertentu misalnya di sekolah-sekolah. Bagi Bapak/Ibu yang pada pelaksanaan upacara bendera Harkitnas 2016 mendapatkan tugas sebagai pembina upacara, Bapak/Ibu bisa membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika yang filenya juga bisa Anda unduh di link download pada halaman ini . Adapun teks pidato sambutan Menteri Kominfo pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2016 adalah seperti di bawah ini.
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Selamat pagi dan salam sejahtera,
Om Swastiastu,
Namo Budhaya,
Saudari-saudara peserta upacara yang saya hormati,
Saudari-saudara sebangsa dan se-Tanah Air di manapun berada,
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan pertolongan-Nya, maka pada pagi hari ini, Jumat, 20 Mei 2016, kita dapat mengikuti upacara bendera memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-108, dalam keadaan sehat wal'afiat. Teriring doa kepada segenap warga bangsa di manapun berada, yang sedang mengikuti upacara ini, semoga senantiasa dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.
Salah satu inspirasi yang bisa kita serap dari berdirinya Boedi Oetomo sebagai sebuah organisasi modern pada tahun 1908 adalah munculnya sumber daya manusia Indonesia yang terdidik , memiliki jiwa nasionalisme kebangsaan, dan memiliki cita-cita mulia untuk melepaskan diri dari penjajahan. Dengan tampilnya sumber daya manusia yang unggul inilah semangat kebangkitan nasional dimulai.
Perjuangan Boedi Oetomo yang dipimpin oleh Dokter Wahidin Soedirohoesodo dan Dokter Soetomo tersebut kemudian dilanjutkan oleh kaum muda pada tahun 1928 yang kemudian melahirkan Soempah Pemoeda. Dan melalui perjuangan yang tak kenal lelah akhirnya kita dapat memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Saudara-saudara sebangsa dan se-Tanah Air,
Sejak diproklamirkannya kemerdekaan, kita bangsa Indonesia telah berjanji dan berketetapan hati bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini adalah harga mati yang tidak dapat ditawar-tawar lagi dalam kondisi dan keadaan apapun.
NKRI adalah negara demokrasi berlandaskan ideologi Pancasila, yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan adat istiadat yang hidup di tengah masyarakat. Wilayah NKRI terbentang luas dari Sabang hingga Merauke, terdiri dari 17.508 pulau, dihuni oleh penduduk sebesar 254,9 juta jiwa dengan 1.331 suku bangsa, 746 bahasa daerah, dengan garis pantai sepanjang 99.093 kmpersegi. Menjadi kewajiban seluruh komponen bangsa Indonesia secara konsisten untuk menjaga, melindungi dan memelihara tegaknya NKRI dari gangguan apapun, baik dari dalam maupun dari luar dengan cara menerapkan prinsip dan nilai-nilai nasionalime dalam kehidupan sehari-hari.
Komitmen terhadap NKRI ini penting saya tegaskan kembali pada upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-108 ini mengingat setelah sekian lama berdiri sebagai bangsa, ancaman dan tantangan akan keutuhan NKRI tidak selangkah pun surut. Bahkan melalui kemajuan teknologi digital, ancaman radikalisme dan terorisme, misalnya, mendapatkan medium baru untuk penyebaran paham dan praktiknya.
Selain itu, kita juga menghadapi permasalahan ketahanan bangsa secara kultural. Munculnya kekerasan dan pornografi, misalnya, terutama yang terjadi pada generasi yang masih sangat belia, adalah satu dari beberapa permasalahan kultural utama bangsa ini yang akhir-akhir ini mengemuka dan memprihatinkan. Lagi-lagi, medium baru teknologi digital berperan penting dalam penyebaran informasi, baik posisif maupun negatif, secara cepat dan massif.
Ketika berbicara tentang lanskap dunia dalam konteks teknologi digital tersebut, kita juga menghadapi problem kaburnya batas-batas fisik antara domestik dan internasional. Potensi pergaulan dan kerja sama saling menguntungkan akibat relasi dengan dunia internasional tumbuh makin intens, tetapi juga sekaligus makin rentan terhadap penyusupan ancaman terhadap keutuhan NKRI dari luar wilayah negeri ini.
Saudara-saudara sebangsa dan se-Tanah Air, ‘
Tantangan-tantangan baru yang muncul di depan kita tersebut memiliki dua dimensi terpenting, yaitu kecepatan dan cakupan. Tentu kita tidak ingin kedodoran dalam menjaga NKRI akibat terlambat mengantisipasi kecepatan dan meluasnya anasir-anasir ancaman karena tak tahu bagaimana mengambil bersikap dalam konteks dunia yang sedang berubah ini.
Oleh sebab itu saya memandang penting tema “Mengukir Makna Kebangkitan Nasional dengan Mewujudkan Indonesia yang Bekerja Nyata, Mandiri dan Berkarakter“ yang diangkat untuk peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun 2016 ini. Dengan tema ini kita ingin menunjukkan bahwa tantangan apapun yang kita hadapi saat ini harus kita jawab dengan memfokuskan diri pada kerja nyata secara mandiri dan berkarakter.
Saya berpendapat bahwa ada penekanan pada dimensi internasional dalam tema tersebut. Kerja nyata kita, kemandirian kita, dan karakter kita semua terpusat pada pemahaman bahwa saat ini kita dihadapkan dalam kompetisi global. Persaingan bukan lagi muncul dari tetangga-tetangga di sekitar lingkungan kita saja, sebaliknya justru inilah saat paling tepat bagi kita untuk bahu membahu bersama sesama anak bangsa untuk memenangkan persaingan-persaingan pada aras global, karena lawan tanding kita semakin hari semakin muncul dari seantero penjuru dunia. Sebagai satu kesatuan, mau tak mau kita harus bangkit untuk menjadi bangsa yang kompetitif dalam persaingan pada tingkat global tersebut.
Pada aspek-aspek kerja nyata, kemandirian, dan karakter kitalah terletak kunci untuk memenangkannya.
Kini bukan saatnya lagi mengedepankan hal-hal sekadar pengembangan wacana yang sifatnya seremonial dan tidak produktif. Kini saatnya bekerja nyata dan mandiri dengan cara-cara baru penuh inisiatif, bukan hanya mempertahankan dan membenarkan cara-cara lama sebagaimana yang telah dipraktikkan selama ini. Hanya karena telah menjadi kebiasaan sehari-hari, bukan berarti sesuatu telah benar dan bermanfaat. Kita harus membiasakan yang benar dan bukan sekadar membenarkan yang biasa.
Untuk saudara-saudaraku yang diberi amanat Allah untuk mengemudikan jalannya bahtera pemerintahan, saya mengajak untuk menyelenggarakan proses-proses secara lebih efisien. Mari pangkas segala proses yang pelayanan yang berbelit-belit dan berkepanjangan tanpa alasan yang jelas. Mari bangun proses-proses yang lebih transparan. Mari berikan layanan tepat waktu sesuai jangka waktu yang telah dijanjikan.
Proklamator dan presiden pertama RI, Ir Soekarno, pernah menekankan tentang pentingnya membangun karakter bangsa. Menurut Beliau “membangun suatu negara, membangun ekonomi, membangun teknik, membangun pertahanan, adalah pertama-tama dan pada tahap utamanya, membangun jiwa bangsa. Tentu saja keahlian adalah perlu, tetapi keahlian saja tanpa dilandaskan pada jiwa yang besar, tidak akan dapat mungkin mencapai tujuannya".
Demikian juga tentang pentingnya kerja nyata kita, Bung Karno berpesan bahwa "Amal semua buat kepentingan semua. Keringat semua buat kebahagiaan semua. Holopis kuntul baris buat kepentingan semua."
Semoga peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini juga memperbarui semangat Trisakti: berclaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Jika kita konsisten, saya yakin jalan kemandirian ini lnsya Allah akan membawa bangsa ini mengalami kebangkitan yang selanjutnya, yaitu menjadi bangsa yang lebih jaya dan kompetitif dalam kancah internasional.
Saudara-saudara sebangsa dan se-Tanah Air,
Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan. Semoga dalam memperingati hari Kebangkitan Nasional ke-108 tahun 2016 ini, kinerja kita semakin baik dan semakin dirasakan manfaatnya bagi masyarakat. Teriring salam, doa penuh harapan kiranya kita semua senantiasa diberikan kemampuan untuk mempertahankan NKRI ini sampai kapan pun, demi kejayaan bangsa Indonesia. Selamat Hari Kebangkitan Nasional ke-108. Indonesia tetap jaya!
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Jakarta, 20 Mei 2016,
MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,
RUDIANTARA
Demikian tentang Naskah Pidato Sambutan Menteri Kominfo pada Upacara Bendera Peringatan Hari Pendidikan Nasional ke-108 (Harkitnas 2016). Semoga semangat juang para Pahlawan bisa menumbuhkan dan/atau meningkatkan rasa semangat para generasi muda saat ini.
Memaknai Hari Kebangkitan Nasional
Guru SMA 1 Pemali Kabupaten Bangka
Tema ini juga menurut penulis merupakan bagian dari strategi pembangunan karakter bangsa (nation-character building) untuk mengajak warga negara Indonesia untuk menjaga dan memelihara eksistensi bangsa sebagaimana diungkapkan oleh Soekarno dengan prinsip trisakti, yakni prinsip berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Prinsip Trisakti inilah sesungguhnya pemaknaan luas Hari Kebangkitan Nasional yang harus dijadikan orientasi dan acuan bagi segenap warga negara Indonesia karena upaya mewujudkan generasi yang bekerja nyata dan berkarakter bukan hanya menjadi kebutuhan bangsa Indonesia semata melainkan juga bangsa-bangsa lain yang ada di dunia.
Di Indonesia selama ini, apabila kita menyelisik aspek kehidupan bangsa yang kita miliki baik mencakup aspek alamiah atau yang dikenal dengan trigatra (sumber daya alam, geografi, dan demografi) dan aspek sosial yang dikenal dengan pancagatra (ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan dan keamanan) sebenarnya merupakan kekuatan besar untuk memperkuat cita-cita yang telah digaungkan oleh Presiden Pertama RI pada awal kemerdekaan. Akan tetapi, kenyataannya ialah penanganan dan pemanfaatan baik trigatra maupun pancagatra belum dilaksanakan secara optimal. Kelemahan pada salah satu gatra tentu akan melemahkan gatra yang lain pula. Oleh sebab itu, sangat beralasan apabila ketahanan nasional bangsa atau daya tahan (survive) suatu bangsa kunci utamanya terletak pada kualitas sumber daya manusia. Sederhananya ialah keunggulan sumber daya alam yang melimpah tidak akan mengantarkan kejayaan bangsa dalam skala panjang tanpa disertai dengan sumber daya manusia yang berkualitas, handal, dan tangguh dalam menghadapi era megakompetitif abad 21.
Lebih lanjut Razak (2000:3) mengatakan bahwa manusia unggul abad 21 adalah manusia yang memiliki kemandirian yang mencakup tiga dimensi, yakni : (1) Dimensi transendental, yang diterjemahkan dalam bentuk keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, beradab dan berakhlak mulia, (2) Dimensi kemampuan pribadi, atau kemampuan profesional termasuk kemampuan untuk mengembangkan indigeneous knowledge yang ada di lingkungannya dan kemampuan untuk menterjemahkan informasi menjadi knowledge; dan (3) Dimensi kesadaran interkoneksitas, yaitu kesadaran akan perlunya dan kemampuan untuk melakukan kerjasama antar personal, interdisiplin, antar wilayah dalam memanfaatkan kemampuan profesional yang dimiliki dan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Termasuk dalam dimensi ini adalah kemampuan untuk memahami dan meresapi nilai-nilai universal seperti transparansi, hak asasi manusia, demokrasi, dan sebagainya.
Dari asumsi di atas hal yang menjadi poin penting bagi bangsa untuk menyongsong pembangunan manusia abad ke-21 dan seterusnya, ialah Indonesia memerlukan manusia-manusia yang mampu mengaktualisasikan penguatan ketiga pilar yakni pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang terintegrasi dengan baik agar mampu memaksimalkan segala potensi yang ada baik sumber daya alam maupun sumber daya nasional secara efektif dan efisien, sehingga pada akhirnya bermuara kepada tetap terpeliharanya identitas bangsa yang telah terkenal sebelumnya. Semoga. (****).
Makna Arti dan Sejarah Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 20 Mei
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional tidak bisa dilepaskan dari pagi hari tanggal 20 Mei 1908. Ketika itu di sebuah ruang belajar STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen, Sekolah Pendidikan Dokter Hindia), Soetomo di depan rekan-rekannya mengagas pendirian sebuah organisasi sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Ide Soetomo ini terinspirasi oleh dokter Wahidin Sudirohusodo, yang ingin meningkatkan martabat rakyat dan bangsa.
Jika memaknai dari makna harafiahnya, kata budi dalam frasa Budi Utomo bermakna perangai atau tabiat. Sedangkan utomo berarti baik atau luhur. Jadi Budi Utomo dimaknai sebagai wadah untuk anggotanya mencapai sesuatu berdasar keluhuran budi, kebaikan perangai atau tabiat. Pergerakan organisasi ini tentu lebih kompleks. Tujuan awal pendirian BU adalah, memperoleh kemajuan yang harmonis bagi nusa dan bangsa Jawa dan Madura. Ketika pertama kali berdiri, Budi Utomo belum menyasar ide nasionalisme untuk seluruh bangsa Indonesia.
Tahun ini, dalam Sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) pada Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-107 Tahun 2015disampaikan tentang arti dan makna Kebangkitan Nasional. Harkitnas dimaknai sebagai masa bangkitnya semangat, nasionalisme, persatuan, kesatuan, dan kesadaran sebagai sebuah bangsa. Kebangkitan ini memicu upaya memajukan diri melalui gerakan organisasi modern yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan.
Kini 107 tahun mengenang Kebangkitan Nasional, sudahkah kita bangkit?
Sumber : http://www.iberita.com
TURONGGO MUDHO PERWIRO DESA DLINGO JUARA I FESTIVAL JATHILAN SE- KABUPATEN BANTUL
Dokumentasi : disbudpar Bantul |
Rasa syukur dipanjatkan oleh semua anggota Group Jathilan TURONGGO MUDHO PERWIRO dari Dusun Dlingo 1 Desa Dlingo Kecamatan Dlingo karena telah berhasil menjadi Juara 1 Festival Jathilan 2016 se Kab. Bantul telah dilaksanakan pada Sabtu-Minggu, 14-15 Mei 2016 bertempat di Pantai Goa Cemara, Sanden.
"Kami bersyukur atas prestasi ini, semoga pertunjukan kami selalu dapat menjadi hiburan di masyarakat Bantul dan menjadi wadah penyaluran bakat karang taruna di Dusun Dlingo1" tutur Ginardi Ketua Group mewakili semua anggota.
Pada kesempatan itu selain mendapatkan trophi kejuaraan juga mendapatkan uang pembinaan 5 juta rupiah dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul.
Festival diikuti 17 kelompok jathilan mewakili 17 kecamatan se Kabupaten Bantul. Dewan juri yang terdiri dari Drs. Yata, Drs. Gandung Djatmiko, MPd, dan Dra. Nunik Widiasih, MSn berdasarkan penilaian kriteria tertentu memutuskan hasil sbb :
Peracik Miras Oplosan yang Tewaskan 26 Orang di Yogya Belum Disidangkan
Pihak kepolisian bahkan telah mengamankan Sasongko (45) dan Sori Badriah (42), sebagai tersangka pembuat miras oplosan saat itu. Warga Jalan Adisutjipto, Dusun Ambarukmo, Caturtunggal, Depok, Sleman ditangkap karena meracik miras oplosan yang menewaskan 26 orang pada Februari 2016. Kini, ia masih mendekam di tahanan Polres Sleman karena berkasnya belum dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Sleman.
Kasat Reskrim Polres Sleman, AKP Sepuh Siregar menjelaskan, memasuki bulan ketiga pasca kasus itu mencuat, tersangka Sasongko dan istrinya belum dilimpahkan ke Kejaksaan. Ia beralasan penyidik masih berkoordinasi dengan Kejaksaan untuk melengkapi berkas perkara tersebut.
“Belum, sampai saat ini masih melengkapi berkas perkara, paling pekan-pekan ini akan segera kita limpahkan,” ujar Sepuh, seperti dikutip dari Harian Jogja, Senin (16/5/2016).
Sementara, Kepala Urusan Pembinaan dan Operasional Satreskrim Polres Sleman, Ipda Bowo Dwi Nugroho menjanjikan, pelimpahan berkas perkara Sasongko dan istrinya akan diusahakan pekan ini hingga pekan depan.
Menurutnya, dalam hal kelengkapan berkas tidak ada kendala yang signifikan. Hanya, pihaknya ingin secara keseluruhan bisa lengkap agar bisa benar-benar menjerat tersangka saat sidang di pengadilan.
“Tidak ada kendala, tetapi memang kami harus benar-benar lengkap, kami tidak ingin kalah di pengadilan, karena kasusnya beda dengan Tipiring, kami gunakan UU Kesehatan sekaligus UU Pangan,” ujarnya.
Bowo menegaskan, Polres Sleman tidak berubah dalam menjerat Sasongko, yaitu melanggar Pasal 204 KUHP, UU 18 tahun 2013 tentang Pangan dan UU 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
“Karena dia memperjualbelikan miras oplosan dengan meracik secara asal-asalan lalu dijual kepada konsumen, jadi belum tahu tingkat keamanan dan higienisnya barang minuman yang dijual tersebut,” tuturnya.
IKLAN LAYANAN MASYARAKAT
IKLAN LAYANAN MASYARAKAT
IKLAN LAYANAN MASYARAKAT
IKLAN LAYANAN MASYARAKAT
IKLAN LAYANAN MASYARAKAT
MARS DLINGO GIRILOJI
Arsip Blog
-
▼
2016
(34)
-
►
Mei
(9)
- DIPORATNA MUDA JUARA 1, KARANG TARUNA DESA DLINGO ...
- KARANG TARUNA DESA DLINGO MENGIKUTI PELATIHAN CORE...
- PERPUSTAKAAN DESA DLINGO BERSINERGI DENGAN KARANG ...
- Download Naskah Pidato Sambutan Menkominfo pada Up...
- Memaknai Hari Kebangkitan Nasional
- Makna Arti dan Sejarah Hari Kebangkitan Nasional (...
- TURONGGO MUDHO PERWIRO DESA DLINGO JUARA I FESTIVA...
- Peracik Miras Oplosan yang Tewaskan 26 Orang di Yo...
-
►
Mei
(9)